penyakit mahasiswa
penyakit mahasiswa

Menjadi mahasiswa sering identik dengan masa produktif, aktif, dan sehat. Namun, di balik kesibukan kuliah, organisasi, dan aktivitas sosial, ada sejumlah penyakit yang bisa menyerang tanpa disadari. Gaya hidup yang tidak seimbang, pola makan tidak teratur, dan kurang tidur dapat memicu berbagai masalah kesehatan, bahkan yang sering dianggap hanya dialami orang tua.

Penyakit yang Sering Tak Disadari Mahasiswa

Banyak mahasiswa merasa tubuhnya kuat, sehingga mengabaikan tanda-tanda awal gangguan kesehatan. Berikut beberapa penyakit yang rawan menyerang mahasiswa:

  1. Maag Kronis – Sering makan terlambat atau mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan dapat menyebabkan maag. Jika dibiarkan, peradangan lambung bisa menjadi kronis.
  2. Anemia – Pola makan yang minim zat besi dapat memicu anemia. Gejalanya meliputi cepat lelah, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
  3. Gangguan Tidur – Begadang demi tugas atau kegiatan lain bisa mengacaukan ritme tidur. Gangguan tidur jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan otak dan metabolisme.
  4. Infeksi Saluran Pernapasan – Aktivitas di ruang padat dan tertutup meningkatkan risiko tertular flu, batuk, atau radang tenggorokan.
  5. Masalah Penglihatan – Terlalu lama menatap layar gadget bisa menyebabkan mata lelah, rabun, bahkan kondisi seperti katarak tak kenal usia.
  6. Gangguan Kesehatan Mental – Tekanan akademik dan sosial dapat memicu stres, kecemasan, hingga depresi.

Mengapa Mahasiswa Rentan?

Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan, 3 dari 5 mahasiswa di Indonesia memiliki pola makan yang tidak teratur, dan 40% di antaranya mengaku sering melewatkan sarapan. Gaya hidup sedentari akibat banyak duduk saat belajar juga menambah risiko berbagai penyakit. Ditambah lagi, paparan radiasi dari gadget dan kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh lebih rentan terhadap masalah metabolik dan gangguan mata.

Selain itu, kebiasaan mengonsumsi minuman berkafein tinggi untuk mengusir kantuk dapat memengaruhi kesehatan jantung. Banyak mahasiswa juga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin karena merasa masih muda dan sehat. Padahal, penyakit sering berkembang diam-diam tanpa gejala yang jelas di awal.

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Mahasiswa bisa mulai menjaga kesehatan dengan langkah-langkah sederhana berikut:

  • Makan teratur dengan gizi seimbang, hindari terlalu sering jajan cepat saji
  • Perbanyak minum air putih dan kurangi minuman manis atau berkafein berlebihan
  • Tidur minimal 7 jam setiap malam, dengan jam tidur yang konsisten
  • Luangkan waktu untuk berolahraga ringan setidaknya 3 kali seminggu
  • Batasi penggunaan gadget, terutama sebelum tidur
  • Rutin memeriksakan kesehatan, minimal setahun sekali
  • Cari dukungan sosial atau konseling jika merasa stres atau tertekan

Fakta dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan bahwa 27% mahasiswa di Indonesia mengalami keluhan kesehatan yang mengganggu aktivitas kuliah, namun 60% di antaranya tidak mencari pertolongan medis. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan sejak dini.

Mahasiswa adalah aset masa depan bangsa. Menjaga kesehatan tubuh dan mental sejak di bangku kuliah bukan hanya demi kelancaran studi, tetapi juga investasi untuk kehidupan jangka panjang. Kesibukan bukan alasan untuk mengabaikan tubuh, karena penyakit tidak memilih waktu untuk datang. Dengan gaya hidup sehat, pola makan teratur, dan pemeriksaan rutin, mahasiswa dapat terhindar dari penyakit yang mengintai diam-diam dan tetap menjalani masa kuliah dengan optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *